INFO LOWONGAN KERJA TERBARU
Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Template
MODUL AJAR DASAR KEJURUAN TEKNIK MESIN KELAS X
Durasi : 12 JP (2 x pertemuan @ 6x45’)
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 1.2 Refleksi
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut untuk membuktikan pernyataan refleksi kalian masing-masing.
1. Pada proses bisnis bidang manufaktur ada langkah-langkah dalam membuat suatu produk, sebutkan apa saja langkah-langkahnya! Jawab:
................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
2. Ada beberapa contoh produk dari proses produksi pada industri manufaktur, sebutkan 2 contoh dan jelaskan bagaimana proses itu terjadi!
Jawab:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Menurut pendapat kalian sebagai siswa-siswi jurusan teknik mesin, ide dan gagasan apa yang dapat kalian sampaikan mengenai peluang usaha bidang manufaktur yang menarik?
Jawab:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
4. Apa saja peranan supply chain dalam proses bisnis di bidang manufaktur? Jawab:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
PERTEMUAN 2 LURING (90 MENIT)
RINGKASAN MATERI
A. Proses Bisnis Manufaktur
Pengertian dari bisnis industri manufaktur adalah kegiatan mengolah bahan baku mentah menjadi sebuah produk melalui proses fisika dan kimia yang bertujuan mengubah bentuk, sifat, dan tampilannya. Proses bisnis industri manufaktur ini dapat diartikan juga sebagai proses merakit bahan-bahan menjadi sebuah produk yang bisa digunakan oleh konsumen (pemakai produk).
Pengertian manufaktur menurut disiplin ilmu ekonomi merupakan rangkaian kegiatan untuk mengubah bahan mentah yang bernilai ekonomis rendah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan bernilai jual. Mengacu kepada ICRP (International Conference on Production Engineering) pada tahun 1983 menegaskan bahwa manufaktur merupakan tahapan dalam membuat produk, tahapannya meliputi: perancangan produk, pemilihan bahan baku, perencanaan, manufaktur, kualitas, dan lain sebagainya.
B. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur
Ada beberapa jenis industri manufaktur di bidang teknik mesin yang berkembang di Indonesia. Berikut ini beberapa contoh perusahaan manufaktur yang bisa kalian cermati.
1. Bidang Tekstil dan Garmen
Kalian pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah tekstil dan garmen. Bisnis bidang tekstil dan garmen merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan mentah berupa kapas menjadi benang. Benang selanjutnya diolah menjadi kain. Kain selanjutnya diolah menjadi produk garmen. Contoh produk garmen antara lain: baju, celana, dan lain sebagainya. Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa perusahaan antara lain:
2. Bidang Kerajinan
Salah satu usaha kecil menegah (UKM) yang terbanyak di Indonesia adalah usaha bidang kerajinan. Peluang usaha bidang ini selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga bisa di ekspor ke luar negeri.
3. Bidang Jasa Pemesinan
Salah satu usaha di bidang teknik mesin dengan peluang yang menjanjikan adalah usaha bidang jasa pemesinan. Antara lain: bengkel bubut dan frais.
4. Bidang Makanan dan Minuman
Usaha bidang makanan dan minuman bergerak dalam kegiatan mengolah bahan mentah menjadi makanan dan minuman yang layak untuk dikonsumsi. Hasil produk dari bidang usaha ini bisa kalian jumpai di supermarket ataupun warung-warung kecil. Produknya berupa makanan ringan, makanan dalam kemasan, minuman dalam kemasan, dan lain sebagainya.
Proses produksi bidang bisnis manufaktur ini termasuk dalam kategori padat karya atau menggunakan banyak tenaga kerja. Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa perusahaan antara lain:
C. Proses Bisnis Manufaktur
Salah satu sistem terbaik yang dapat dijalankan dalam proses bisnis manufaktur dengan penerapan sistem lean manufacturing. Kalian apakah sudah mengenal istilah lean manufacturing? Dalam proses bisnis yang menerapkan lean manufacturing, sistem produksi akan memperhatikan biaya pengeluaran tanpa ada pemborosan yang tidak dibutuhkan sehingga memperoleh nilai ekonomis terhadap produk atau jasa yang dihasilkan.
D. Mata Rantai Pasok, Logistik dan Proses Produksi
Kalian apakah mengenal istilah mata rantai pasokan (supply chain management)? Pengertian dari mata rantai pasok (supply chain management) yaitu sebuah jaringan kerja dari beberapa perusahaan yang bekerja sama
untuk membuat, menyalurkan produk atau jasa sampai ke tangan konsumen. Jaringan kerja ini tersusun mulai dari jaringan pengolahan bahan baku (bagian hulu) hingga jaringan distribusi (bagian hilir).
Mata rantai pasokan saat ini menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Alasannya karena banyak sekali manfaat yang diperoleh perusahaan mulai dari penekanan biaya hingga pelayanan kepada konsumen.
Ada banyak sekali proses yang harus dilalui sebelum sebuah produk dapat sampai ke konsumen.
Mata rantai pasok, logistik dan proses produksi merupakan kunci sukses dalam proses bisnis manufaktur. Secara sederhana proses rantai produk urutannya: bahan baku dihasilkan di dalam fasilitas produksi, selanjutnya dikirimkan ke gudang produk jadi dan kemudian didistribusikan ke pelanggan (customer) atau pengecer (retailer). Sebagai langkah untuk menurunkan harga jual dan peningkatan kualitas layanan dalam proses bisnis maka harus ditentukan strategi rantai persediaan yang efektif untuk diterapkan di berbagai tingkatan di dalam mata rantai persediaan. Rantai persediaan atau jaringan logistik terdiri dari penyalur, pusat produksi atau manufaktur, gudang, pusat distribusi, dan toko pengecer.
E. Perawatan Mesin
Perawatan mesin (machine maintenace) merupakan salah satu hal yang merupakan faktor penting dalam terlaksananya proses bisnis. Proses produksi mengolah bahan baku mentah menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis tentunya membutuhkan jaminan perawatan mesin produksi agar berjalan lancar.
Jenis-jenis perawatan mesin dibagi menjadi antara lain:
a) Perawatan ketika Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance)
Ketika mesin produksi terjadi kerusakan yang parah sehingga tidak dapat bekerja dengan normal atau berhenti bekerja secara mendadak maka perlu dilakukan perbaikan (Breakdown Maintenance).
b) Perawatan Koreksi (Corrective Maintenance) Ketika mesin produksi yang beroperasi tidak normal maka perlu dilakukan perawatan perbaikan (Corrective Maintenance).
c) Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Jenis perawatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin-mesin produksi dan penunjang produksi selama proses produksi berlangsung.
Ada dua jenis perawatan pencegahan yaitu:
1.Perawatan Berkala (Periodic Maintenance )
Periodic Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Kegiatan perawatan jenis ini antara lain pembersihan mesin, inspeksi mesin, mengganti minyak pelumas pada mesin dan mengganti suku cadang mesin sebelum terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang berpengaruh pada proses produksi. Periodic Maintenance dapat dibagi dalam waktu harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
2.Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Predictive Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin yang parah. Predictive Maintenance dapat meramalkan waktu terjadinya kerusakan komponen tertentu pada mesin melalui analisa perilaku mesin. Berbeda halnya dengan Periodic maintenance yang dilakukan sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan, Predictive Maintenance lebih menekankan pada pengamatan kondisi mesin (Condition Based).
Pengamatan kondisi mesin secara audio visual antara lain mendengarkan suara mesin, mengecek getaran mesin dan mengukur temperatur mesin.
Adapun tujuan perawatan mesin antara lain:
1.Menjaga agar mesin produksi dapat bekerja menghasilkan produk sesuai dengan rencana target produksi.
2.Menjaga kualitas produk dagar sesuai dengan standar.
3.Mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah yang berdampak pada pembengkakan biaya perbaikan.
4.Menjamin keselamatan tenaga kerja pada saat mengoperasikan mesin-mesin produksi.
5.Memperpanjang umur pemakaian mesin.
PERANCANGAN PRODUK (DESIGN FOR X)
Design for manufacturing (DFM) adalah praktek pengembangan manufaktur melalui proses pengembangan produk (Ulrich, 2000).
a) Biaya Komponen Biaya komponen
terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen yang dibeli dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan komponen khusus (Custom parts made) baik yang dibuat sendiri maupun dibeli dari pemasok sesuai dengan spesifikasi. Untuk mengurangi biaya komponen dapat dilakukan dengan cara memahami kendala proses dan biayanya, menghilangkan tahapan proses yang tidak memberi nilai tambah, memilih proses yang paling ekonomis untuk membuat komponen, standarisasi komponen dan proses dengan melakukan peningkatan produksi untuk penurunan biaya komponen. Untuk melakukan efisiensi komponen dapat menggunakan metode Design for assembly (DFA). Metode ini harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan design for manufacturing (Boothroyd, 2002).
b) Biaya Perakitan
Biaya perakitan terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, equipment dan tooling. Untuk mengurangi biaya perakitan dilakukan dengan cara melakukan Integrated Parts. Manfaat dari komponen yang terintegrasi agar tidak perlu dirakit, lebih murah untuk dibuat daripada menggabungkan sejumlah individual part, dan memungkinkan fitur critical dapat dikontrol saat proses fabrikasi. Cara lain adalah dengan memaksimalkan untuk mudah dirakit (Ease to Assembly).
c) Biaya Pendukung Produksi
Biaya pendukung produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperlancar proses produksi. Cara mengurangi biaya tersebut dapat dilakukan dengan cara meminimalkan sistem yang rumit, merancang error proofing dan menurunkan biaya Overhead.
Mata Rantai Pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa
Rantai pasok atau rantai suplai adalah sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada pelanggan.
Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan (seperti: pedagang eceran, ecommerce, dan pelanggan (pengguna akhir). Aktivitas rantai pasok (rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir.
Tujuan utama supply chain management adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih untuk mengalihdayakan supply chain manegement mereka dengan bekerja sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga.
Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelajutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan ketrampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam.
Contoh dari fungsi kearifan lokal dari:
1.Sebagai konservasi dan pelestarian sumber daya alam. Contoh awig-awig yang merupakan suatu aturan adat daerah Lombok Barat dan daerah Bali tentang tata laku dalam mengelola sumber daya alam.
2.Sebagai pengembangan sumber daya manusia. Contoh koperasi desa yang digunakna untuk mensejahterakan semua anggota masyarakat di desa tersebut.
3.Sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Contoh mengetahui iklim dan cuaca dengan menggunakan cara tradisional.
4.Sebagai petuah, kepercayaan, dan pantangan. Contoh upacara tumpengan sebagai wujud rasa syukur terhadap rejeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ciri-ciri dari kearifan lokal, yaitu:
1. Mampu dalam menahan budaya luar yang masuk.
2. Mempunyai kemampuan dalam mengakomodasi budaya asing.
3. Memiliki kemampuan dalam melakukan integrasi unsur budaya asing ke dalam budaya lokal atau asli.
4. Mampu dalam mengendalikan sesuatu.
5. Dapat memberikan arah dalam perkembangan budaya.
Fungsi dari kearifan lokal, yaitu:
a) Sebagai konservasi dan juga untuk pelestarian sumber daya alam (SDA).
b) Sebagai pengambangan dari sumber daya manusia (SDM).
c) Sebagai pengembangan kebudayaan serta ilmu pengetahuan.
d) Sebagai kepercayaan, petuah, dan pantangan.
e) Sebagai mekna politik.
f) Sebagai makna moral dan etika.
Bentuk wujud nyata, yaitu:
Tidak berwujud, yaitu suatu petuah yang disampaikan melalui pantun, nyanyian, dan juga cerita tradisional.
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 1.2 Refleksi
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut untuk membuktikan pernyataan refleksi kalian masing-masing.
1. Pada proses bisnis bidang manufaktur ada langkah-langkah dalam membuat suatu produk, sebutkan apa saja langkah-langkahnya! Jawab:
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
2. Ada beberapa contoh produk dari proses produksi pada industri manufaktur, sebutkan 2 contoh dan jelaskan bagaimana proses itu terjadi!
Jawab:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
3. Menurut pendapat kalian sebagai siswa-siswi jurusan teknik mesin, ide dan gagasan apa yang dapat kalian sampaikan mengenai peluang usaha bidang manufaktur yang menarik?
Jawab:
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
4. Apa saja peranan supply chain dalam proses bisnis di bidang manufaktur?
Jawab:
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
5.Mengapa perawatan mesin secara berkala dan tepat sasaran akan meningkatkan kinerja produksi pada bidang industri manufaktur. Jelaskan!
Jawab :
.................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Yogyakarta, Juli 2021
Mengetahui,
Kepala SMK PIRI 1 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran
_______________________ RISTIANA, S.Pd
NIP. NIP.
0 Comments